Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

Paku dan pohon

Ada seorang anak laki-laki mengamati tukang kayu yang bekerja di rumahnya. Mereka sedang mengganti kayu penyangga atap yang sudah lapuk dimakan usia. Saat para tukang itu sedang beristirahat dan makan siang, si anak menemukan sebuah palu yang  "nganggur" tergeletak di halaman rumah. Diambilnya palu itu, sambil dicarinya paku yang masih bagus di antara onggokan kayu bekas. Dia tahu, kalau dia memaku di kayu yang akan dipasang, pastilah dia akan dimarahi. Maka dilihatnya kanan kiri, benda apa yang kira-kira bisa dia paku. "Ahaaaa...ada pohon mangga. Ini adalah sasaran yang bagus, apalagi kayunya masih muda, tidak akan terlalu susah menancapkan pakunya", begitu pikirnya. Benar saja. Dalam waktu yang tak terlalu lama, sebuah paku berhasil menancap di batang pohon itu. Baru saja ia selesai memaku, ada salah seorang tukang yang sudah selesai makan, menghampirinya. "Hei.. Kenapa pohon itu kamu paku? Tidakkah kamu lihat, dia menangis saat kamu paku tadi ? (baca: g...

Memilih kerikil

Seorang pemulung yang baru beberapa minggu di Jakarta, berjalan sambil mengais di antara tumpukan sampah, barangkali ada sesuatu yang masih bisa ia kumpulkan untuk dijual. Meski mentari sudah mulai tenggelam, ia tetap melanjutkan langkah, hingga akhirnya ia tiba di sebuah kawasan proyek pembangunan super mall. Kawasan itu sudah mulai sepi karena para pekerja sudah banyak yang pulang, terlebih karena itu hari Jumat. Ia duduk-duduk di beton, bersandar di tiang penyangga, sambil mengusir dahaga dari sebotol air minum yang dibawanya dari rumah (baca : gubuk). Tiba-tiba datang beberapa laki-laki berbadan kekar menghampiri. "Heh, siapa kamu? Ngapain di situ?".  "Maap, saya cuma numpang istirahat sebentar kok."  "Kamu orang baru kan? Tahu nggak, kalau nyari duit di daerah ini mesti setor saya. Ayo, mana setorannya?" "Maap, tapi saya aja cuma dapat uang sedikit, buat hidup sehari-hari." "Oh..jadi kamu mau melawan. Belum tahu rasanya dih...

Flash back - 20 lagu masa kecil

Sobat, agak prihatin rasanya kalau lihat anak-anak kecil jaman sekarang, selain mereka "gadget-an" banget (ya ga semua sih), lagu-lagu yang sehari-hari dinyanyiin itu lhooo.. Bilang minta permen aja ngomongnya masih pelmen, eeeh, lagu hafalannya oplosanlah, cinta-cintaanlah, lah.. Cape' deeh. Nah, bicara soal lagu, flash back yuk ke masa kanak-kanak kita dulu. Ya, yang mau sambil lihat album fotonya waktu masih unyu-unyu juga boleh. :) Dulu, lagu anak-anak yang sering kalian nyanyiin apa aja sih? Coba kita tengok beberapa lagu berikut ini : 1. Aku seorang Kapiten Aku seorang Kapiten mempunyai pedang panjang Kalau berjalan prok-prok-prok Aku seorang Kapiten Sueeer... Dulu waktu nyanyi lagu ini, saya sambil bayangin lagi pakai seragam prajurit berdiri tegap, pegang pedang di tangan kanan. Sok-sok keren gitu lah pokoknya, padahal...hmmm..kereen banget. :p 2. Lihat kebunku Lihat kebunku penuh dengan bunga ada yang putih, dan ada yang merah setiap ...

Mentari telah lewat

Mentari telah lewat ujung senja dan malam pun tiba (lagi). Persis seperti putaran waktu hari kemarin. Adakah sesuatu yang baik hari ini? Saat pagi membangunkanku padahal mata masih begitu mengantuk, berarti tadi pagi aku masih hidup. Masih pagi, dan rumah berantakan, berarti aku masih punya rumah. Saat makanan pagi ini tak menggugah selera, berarti aku masih punya makanan. Mungkin keluargaku agak ribut hari ini, berarti aku masih punya keluarga. Malam ini badan terasa begitu letih, sunyi, setelah seharian beraktifitas, berarti aku masih diberi cukup kekuatan dan kesehatan. Hari ini mungkin tak istimewa karena yang kita punya hanya hal-hal sederhana dan biasa saja. Ingin sesuatu yang lebih dari sekedar biasa.. Padahal kalau mau jujur, yang sekarang sudah kita punya, banyak orang tidak memilikinya. Semoga kita tidak lupa akan harumnya bunga mawar yang tumbuh di halaman sendiri, hanya karena ada melati ataupun bunga lain di seberang. Jika kebaikan yang terlihat mata saja tak d...