Ada seorang anak laki-laki mengamati tukang kayu yang bekerja di rumahnya. Mereka sedang mengganti kayu penyangga atap yang sudah lapuk dimakan usia.
Saat para tukang itu sedang beristirahat dan makan siang, si anak menemukan sebuah palu yang "nganggur" tergeletak di halaman rumah. Diambilnya palu itu, sambil dicarinya paku yang masih bagus di antara onggokan kayu bekas. Dia tahu, kalau dia memaku di kayu yang akan dipasang, pastilah dia akan dimarahi. Maka dilihatnya kanan kiri, benda apa yang kira-kira bisa dia paku.
"Ahaaaa...ada pohon mangga. Ini adalah sasaran yang bagus, apalagi kayunya masih muda, tidak akan terlalu susah menancapkan pakunya", begitu pikirnya.
Benar saja. Dalam waktu yang tak terlalu lama, sebuah paku berhasil menancap di batang pohon itu.
Baru saja ia selesai memaku, ada salah seorang tukang yang sudah selesai makan, menghampirinya.
"Hei.. Kenapa pohon itu kamu paku? Tidakkah kamu lihat, dia menangis saat kamu paku tadi ? (baca: getah).".
" Maaf..maaf, Paman. Saya cuma mau main aja kok", katanya sambil berusaha mencabut paku yang menancap itu namun tak bisa.
"Jangan minta maaf kepadaku. Kan pohon itu yang sebenarnya kesakitan."
Tukang kayu itu lalu segera mencabut paku dari batang pohon.
"Nah, besok-besok jangan diulangi lagi ya?". "Iya, Paman."
10 tahun berlalu...
Kini anak itu sudah tumbuh besar, begitu juga dengan pohon mangga itu.
Suatu ketika saat musim pohon mangga berbuah, dia ingin memetik beberapa buah mangga yang sudah matang dari pohon itu. Baru saja ia mau memanjat, secara tak sengaja ia melihat sebuah lubang kecil di bawah cabang pertama pohon itu. Maka teringatlah dia, bahwa itu adalah bekas luka paku yang dulu dia tancapkan, karena letaknya memang di bawah cabang pertama pohon.
Meskipun pohon mangga itu tetap hidup, tetap bisa berbuah, ternyata bekas luka paku itu tidak bisa hilang, bahkan setelah bertahun-tahun.
------------------------------------
Pohon yang ditusuk paku saja, tidak bisa hilang bekas lukanya. Apalagi, jika yang tertusuk itu hati manusia. Meski tak kelihatan, bukan berarti bekas lukanya hilang begitu saja.
Semua sikap & tindakan, bahkan yang tak dilihatnya secara langsung pun, bisa membuat tusukan dan luka di hati.
Let's, be careful.
sent from @706
Komentar