Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Nonton Somnus

Tadi malam, saya nonton sebuah film yang dulu pernah saya download di hp Lenovo A6010 tapi belum sempat saya tonton karena sibuknya agenda . Awal film menampilkan adegan pendahuluan di sebuah stasiun pemberhentian kereta di London, di mana ada 2 orang sedang bercakap-cakap. Ketika kereta api datang, salah seorang dari mereka naik dan segera mencari tempat duduk. Di saat duduk itu, ia merogoh bungkusan plastic pemberian sahabatnya dari dalam setelannya. Dengan penuh keingintahuan, dibukanya bungkusan itu. Didapatinya sebuah buku catatan disertai sebuah surat yang berbicara kepadanya bahwa ia harus menyimpan buku jurnal penelitian itu dengan baik, agar tidak jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab. Adegan lalu ditampilkan fade out, dilanjutkan dengan munculnya teks bertuliskan “Somnus” diiringi dengan sebuah sound track. Ketika perlahan teks berlatar langit malam itu meredup, sound track tetap terdengar, tetapi hingga kurang lebih 20 detik sesudah itu layar tetap gelap. S...

Cara cetak boarding pass dan naik kereta

Cara cetak boarding pass dan naik kereta : Cari mesin cetak boarding pass di stasiun keberangkatan, sesuai yang tertulis di tiket/kode booking. Masukkan kode booking yang tertulis di tiket pada mesin tiket, lalu pilih cari. (ada mesin dengan touchscreen, ada juga yang masih dengan keyboard). Akan muncul nama penumpang, pilih print. Jika 1 kode booking terdiri dari 2 penumpang atau lebih, print boarding pass satu per satu. Simpan boarding pass, lalu tunjukkan kepada petugas saat melewati pintu/jalur ke ruang tunggu, disertai kartu identitas (KTP/SIM/Kartu Pelajar/ fotokopi KK). Simpan baik-baik boarding pass hingga sampai di stasiun tujuan. Jika ada pemeriksaan boarding pass oleh petugas, tunjukkan boarding pass tersebut.

Malu aku malu, pada semut merah

Pernahkah kalian mengalami atau setidaknya mengamati persiapan penyambutan orang "penting" seperti bos besar, menteri, atau presiden (yang mengundang biasanya kantor ya. Kalau saya mah apa atuh). Atau tidak usah orang besar deh. Bisa juga acara yang mengundang tetangga atau pengurus desa ke rumah. Biasanya, persiapan dilakukan dengan cermat. Ibu-ibu akan menggunakan ilmu ekonominya dengan sebaik-baiknya, agar bisa menyuguhkan yang paling baik untuk tamu. Kalau perlu, minta tolong ke suami untuk mengecat ulang rumah supaya terlihat kinclong. Pokoknya bisa menyediakan yang terbaik untuk tamu. Kalau tamunya cocok dengan penyambutan dan jamuannya, maka tidak akan ada komentar negatif. Semuanya beres, tuan rumah lega. Tetapi bagaimana kalau tuan rumah sudah berupaya mengusahakan yang terbaik (sesuai tingkat ekonominya), tetapi tamu merasa agak kurang "sreg"? Umumnya, tuan rumah bisa merasakan hal itu, sehingga akan menyatakan permohonan maaf jika ada yan...