Banyak orang merasa selalu kurang dengan apa yang sudah ia miliki. Yang sudah bekerja mengeluh gajinya kurang untuk kebutuhan hidupnya, yang sekolah mengeluh dengan pelajarannya. Yang bekerja mengeluh kekurangan waktu untuk menikmati jerih payah, yang sekolah mengeluh tidak punya uang. Yang masih sendiri mengeluh tidak punya pasangan, yang berkeluarga mengeluh anaknya susah diatur. Dan masih ada banyak contoh lain. Sikap mengeluh pada akhirnya berujung menyalahkan dan marah-marah.
Padahal jika hal-hal itu dilihat kembali pelan-pelan, kita akan melihat ada jauh lebih banyak hal yang bisa disyukuri dan seharusnya kita berterima kasih atas itu semua.
Seringkali dalam hidup sehari-hari kita lupa dengan apa yang sudah kita punya dan kurang mensyukuri karena terlalu sibuk dengan hal-hal yang kita keluhkan itu.
Aku punya dua tangan dan dua kaki yang utuh, sementara ada saudara kita hanya punya satu kaki/tangan.
Aku mempunyai orang tua yang baik dan memperhatikanku, sementara ada saudara kita yang malah belum tahu dan bertemu dengan orang tuanya.
Aku setiap hari bisa makan dan minum enak, sementara ada saudara kita yang belum tentu bisa makan setiap hari.
Aku berada di tengah orang-orang yang menyayangiku, sementara ada saudara kita yang disingkirkan dan dijauhi.
Aku bisa berteduh di dalam rumah saat panas terik atau hujan, sementara ada saudara kita yang mungkin hanya berteduh di bawah langit. Dan lain sebagainya..
Jika kita melihatnya pelan-pelan, jiwa pasti bisa merasakan kebaikan-kebaikan itu. Semoga dengan menyadari kebaikan-kebaikan yang kualami, aku menjadi lebih bersyukur, bukan menuntut lebih, apalagi menyalahkan orang lain.
"Kadangkala manusia bergerak begitu cepatnya, sampai2 tidak memberi kesempatan kepada jiwa utk menyusul raganya."
(coretan kecil di tengah gerimis sore)
Padahal jika hal-hal itu dilihat kembali pelan-pelan, kita akan melihat ada jauh lebih banyak hal yang bisa disyukuri dan seharusnya kita berterima kasih atas itu semua.
Seringkali dalam hidup sehari-hari kita lupa dengan apa yang sudah kita punya dan kurang mensyukuri karena terlalu sibuk dengan hal-hal yang kita keluhkan itu.
Aku punya dua tangan dan dua kaki yang utuh, sementara ada saudara kita hanya punya satu kaki/tangan.
Aku mempunyai orang tua yang baik dan memperhatikanku, sementara ada saudara kita yang malah belum tahu dan bertemu dengan orang tuanya.
Aku setiap hari bisa makan dan minum enak, sementara ada saudara kita yang belum tentu bisa makan setiap hari.
Aku berada di tengah orang-orang yang menyayangiku, sementara ada saudara kita yang disingkirkan dan dijauhi.
Aku bisa berteduh di dalam rumah saat panas terik atau hujan, sementara ada saudara kita yang mungkin hanya berteduh di bawah langit. Dan lain sebagainya..
Jika kita melihatnya pelan-pelan, jiwa pasti bisa merasakan kebaikan-kebaikan itu. Semoga dengan menyadari kebaikan-kebaikan yang kualami, aku menjadi lebih bersyukur, bukan menuntut lebih, apalagi menyalahkan orang lain.
"Kadangkala manusia bergerak begitu cepatnya, sampai2 tidak memberi kesempatan kepada jiwa utk menyusul raganya."
(coretan kecil di tengah gerimis sore)
Komentar