Langsung ke konten utama

Bergerak begitu cepatnya

Banyak orang merasa selalu kurang dengan apa yang sudah ia miliki. Yang sudah bekerja mengeluh gajinya kurang untuk kebutuhan hidupnya, yang sekolah mengeluh dengan pelajarannya. Yang bekerja mengeluh kekurangan waktu untuk menikmati jerih payah, yang sekolah mengeluh tidak punya uang. Yang masih sendiri mengeluh tidak punya pasangan, yang berkeluarga mengeluh anaknya susah diatur. Dan masih ada banyak contoh lain. Sikap mengeluh pada akhirnya berujung menyalahkan dan marah-marah.

Padahal jika hal-hal itu dilihat kembali pelan-pelan, kita akan melihat ada jauh lebih banyak hal yang bisa disyukuri dan seharusnya kita berterima kasih atas itu semua.

Seringkali dalam hidup sehari-hari kita lupa dengan apa yang sudah kita punya dan kurang mensyukuri karena terlalu sibuk dengan hal-hal yang kita keluhkan itu.



Aku punya dua tangan dan dua kaki yang utuh, sementara ada saudara kita hanya punya satu kaki/tangan.
Aku mempunyai orang tua yang baik dan memperhatikanku, sementara ada saudara kita yang malah belum tahu dan bertemu dengan orang tuanya.
Aku setiap hari bisa makan dan minum enak, sementara ada saudara kita yang belum tentu bisa makan setiap hari.
Aku berada di tengah orang-orang yang menyayangiku, sementara ada saudara kita yang disingkirkan dan dijauhi.
Aku bisa berteduh di dalam rumah saat panas terik atau hujan, sementara ada saudara kita yang mungkin hanya berteduh di bawah langit. Dan lain sebagainya..

Jika kita melihatnya pelan-pelan, jiwa pasti bisa merasakan kebaikan-kebaikan itu. Semoga dengan menyadari kebaikan-kebaikan yang kualami, aku menjadi lebih bersyukur, bukan menuntut lebih, apalagi menyalahkan orang lain.

"Kadangkala manusia bergerak begitu cepatnya, sampai2 tidak memberi kesempatan kepada jiwa utk menyusul raganya."

(coretan kecil di tengah gerimis sore)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Watukodok dan OLI

Jogja mempunyai begitu banyak tempat wisata, termasuk wisata pantai. Kalau ditanya, pantai apa saja yang Anda tahu di kota pelajar ini? Pasti kata pertama adalah Parangtritis. Ya, memang tidak salah karena Parangtritis memang pantai yang cukup terkenal di sana. Mungkin ada juga yang menyebutkan pantai Depok, Baron, Kukup, Drini, atau Indrayanti. Empat yang disebut terakhir adalah beberapa pantai indah dari sekian banyak pantai di Gunungkidul. Kali ini saya akan mencoba berbagi tentang sesuatu yang menarik di antara pantai-pantai indah itu, di mana 29 Juni 2014 yang lalu saya berkesempatan berkunjung ke sana. Berangkat dari Jogja, mbah Cokro “setres”, mengantar kami menuju pesisir selatan Gunungkidul.  Kami melewati perbukitan yang penuh tanjakan dan turunan tajam, serta kelokan-kelokan yang sepertinya tak ada habisnya. Persis di bukit Patuk, di sisi sebelah kanan jalan tampak view Jogja dari atas. Barisan rumah penduduk, persawahan, pepohonan, jalan-jal...

Hidroponik trial 300520, 030620, 070620, 160620

Sekedar untuk menyimpan. Ini adalah dokumentasi foto-foto hidroponik yang diambil di Mei-Juni 2020. Beberapa tanaman masih trial awal, jadi hasilnya belum memuaskan.  Maaf jika tampilannya masih belum rapi. No. 1-7 = Foto 300520, 030620, 070620, 160620 secara berurutan. 1. Sawi Samhong, masih trial, awalnya kurang cahaya matahari.        2. Sawi (kalau tidak salah), masih trial, awalnya kurang cahaya matahari.       3. Pakchoy & sawi (mix)     4. Pakchoy     5. Pakchoy   6.     (- belum difoto lagi) (-sudah dipanen) 7.   (blm difoto lagi)    (- sudah dipanen) 8. Foto hidroponik 070620, 160620 = A.    B.     C.  (pindah tanam 1 Juni 2020) D.  (pindah tanam 6 Juni 2020) E.       (ini adalah sisa-sisa trial yang belum berhasil ter...

Begini cara membuat tablet

Hey friends... Kali ini saya akan berbagi sedikit ilmu tentang cara membuat tablet. Ya, tablet. Tapi tolong jangan dulu berpikir tentang prosesor, RAM, memori intenal, resolusi kamera, dimensi layar, dsb. Singkirkan segala yang berhubungan dengan gadget karena yang akan saya bicarakan di sini adalah tablet yang biasa kita minum kalau sedang sakit. Pada umumnya, sebagian besar tablet mengandung lebih sedikit bahan aktif jika dibandingkan bahan penolongnya (baca: eksipien). Sebagai contoh, misalnya tablet CTM 4 mg dibuat menjadi tablet dengan bobot total 1 0 0 mg. Mengapa begitu? Volume 4 mg CTM itu sangat kecil, kira-kira hanya ½ dari sebutir beras. Bisa dibayangkan, bagaimana cara mencetak serbuk sesedikit itu. Oleh karena itu lah ditambahkan eksipien agar jumlahnya mencukupi untuk bisa dicetak. Di sini kita akan menggunakan salah satu metode pembuatan tablet dengan cara granulasi basah. Apakah itu? Secara sederhana, granulasi adalah proses untuk menghasilkan granu...