Langsung ke konten utama

Hufft.. Panasnya!!

Matahari belum seberapa tingginya, tetapi udara pagi ini sudah terasa sangat panas. Memang ini adalah daerah di sekitar kawasan industri, yang tak pernah sepi dari lalu lalang kendaraan, truk-truk besar, asap, debu dan lain sebagainya. Begitulah adanya, baik siang maupun malam, seolah tak pernah tidur.

Awalnya ku pikir, suhu udara yang begitu panas itu hanya terjadi di sini karena banyaknya polusi namun ternyata tidak. Lewat jejaring sosial kulihat banyak juga teman di daerah lain dan bukan daerah industri, yang update status, ngetwit bahwa merekapun juga merasa kepanasan (tentunya bukan kepanasan karena sehabis jajan bakso :p).

Cuaca juga cepat sekali berubah. Siang yang cerah tiba-tiba berubah menjadi hujan deras, bahkan terjadi banjir di beberapa tempat, lalu esok paginya kembali cuaca cerah, dan udara panas lagi. Apa ini yang disebut efek rumah kaca alias pemanasan global itu?
Kata para ahli, es di kutub pun sudah semakin cepat mencair, lebih cepat daripada yang pernah diprediksi sebelumnya. Akan menjadi seperti apakah duniaku, kampungku, kotaku ini nanti kalau seperti ini terus-terusan, aku tidak tahu. Yang kutahu hanyalah global warming itu tidak bisa dihentikan tetapi bisa diperlambat.

Apa yang bisa kita lakukan? Lakukanlah hal kecil dan sederhana dengan penuh cinta : hemat listrik, kurangi penggunaan BBM (Bahan Bakar Minyak), kurangi penggunaan plastik/sterofoam, menanam tanaman/pohon, kurangi konsumsi daging dan beralih ke vegetarian, gunakan air secukupnya, gunakan kertas secukupnya, dan masih banyak lagi. Meski kelihatannya hanya tindakan kecil tetapi jika kita lakukan bersama-sama dan terus-menerus, akan bermanfaat untuk masa depan dunia yang lebih baik..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Watukodok dan OLI

Jogja mempunyai begitu banyak tempat wisata, termasuk wisata pantai. Kalau ditanya, pantai apa saja yang Anda tahu di kota pelajar ini? Pasti kata pertama adalah Parangtritis. Ya, memang tidak salah karena Parangtritis memang pantai yang cukup terkenal di sana. Mungkin ada juga yang menyebutkan pantai Depok, Baron, Kukup, Drini, atau Indrayanti. Empat yang disebut terakhir adalah beberapa pantai indah dari sekian banyak pantai di Gunungkidul. Kali ini saya akan mencoba berbagi tentang sesuatu yang menarik di antara pantai-pantai indah itu, di mana 29 Juni 2014 yang lalu saya berkesempatan berkunjung ke sana. Berangkat dari Jogja, mbah Cokro “setres”, mengantar kami menuju pesisir selatan Gunungkidul.  Kami melewati perbukitan yang penuh tanjakan dan turunan tajam, serta kelokan-kelokan yang sepertinya tak ada habisnya. Persis di bukit Patuk, di sisi sebelah kanan jalan tampak view Jogja dari atas. Barisan rumah penduduk, persawahan, pepohonan, jalan-jal...

Hidroponik trial 300520, 030620, 070620, 160620

Sekedar untuk menyimpan. Ini adalah dokumentasi foto-foto hidroponik yang diambil di Mei-Juni 2020. Beberapa tanaman masih trial awal, jadi hasilnya belum memuaskan.  Maaf jika tampilannya masih belum rapi. No. 1-7 = Foto 300520, 030620, 070620, 160620 secara berurutan. 1. Sawi Samhong, masih trial, awalnya kurang cahaya matahari.        2. Sawi (kalau tidak salah), masih trial, awalnya kurang cahaya matahari.       3. Pakchoy & sawi (mix)     4. Pakchoy     5. Pakchoy   6.     (- belum difoto lagi) (-sudah dipanen) 7.   (blm difoto lagi)    (- sudah dipanen) 8. Foto hidroponik 070620, 160620 = A.    B.     C.  (pindah tanam 1 Juni 2020) D.  (pindah tanam 6 Juni 2020) E.       (ini adalah sisa-sisa trial yang belum berhasil ter...

Begini cara membuat tablet

Hey friends... Kali ini saya akan berbagi sedikit ilmu tentang cara membuat tablet. Ya, tablet. Tapi tolong jangan dulu berpikir tentang prosesor, RAM, memori intenal, resolusi kamera, dimensi layar, dsb. Singkirkan segala yang berhubungan dengan gadget karena yang akan saya bicarakan di sini adalah tablet yang biasa kita minum kalau sedang sakit. Pada umumnya, sebagian besar tablet mengandung lebih sedikit bahan aktif jika dibandingkan bahan penolongnya (baca: eksipien). Sebagai contoh, misalnya tablet CTM 4 mg dibuat menjadi tablet dengan bobot total 1 0 0 mg. Mengapa begitu? Volume 4 mg CTM itu sangat kecil, kira-kira hanya ½ dari sebutir beras. Bisa dibayangkan, bagaimana cara mencetak serbuk sesedikit itu. Oleh karena itu lah ditambahkan eksipien agar jumlahnya mencukupi untuk bisa dicetak. Di sini kita akan menggunakan salah satu metode pembuatan tablet dengan cara granulasi basah. Apakah itu? Secara sederhana, granulasi adalah proses untuk menghasilkan granu...