Langsung ke konten utama

Kuliner Bangka (1)

Bangka island.., pulau timah yang menawan. Sebuah tempat di timur Sumatra dan menjadi bagian dari propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Dari pulau ini juga, lahirlah artis-artis ternama seperti Sandra Dewi, Delon, Giring “Nidji”, dan juga artis senior Rafika Duri.

Kalau ditempuh dari Jakarta dengan pesawat udara kira-kira kita akan sampai di bandara Depati Amir, Pangkalpinang setelah perjalanan sekitar 1 jam. Meskipun tidak terlalu besar, Bandara Depati Amir ini hampir selalu ramai terutama pada jam keberangkatan/ kedatangan siang hari, sekitar jam 10.00 ke atas. Ini dia screenshootnya.

 






Selain terkenal dengan tempat wisata terutama pantai, pulau yang kaya timah ini juga mempunyai banyak makanan yang enak dan patut dicoba lho. Berikut ini beberapa makanan yang sempat saya nikmati selama di Bangka, tepatnya di Belinyu, yang berjarak kurang lebih 2 jam perjalanan dari Pangkalpinang, di bangka utara. Apa aja sih ?
Yuuk disimak…..

1. Martabak manis Bangka
Dimana-mana makanan yang satu ini sudah merajalela menjadi kuliner jajanan khas dari bangka, kalau martabak manis, pasti martabak bangka (hampir mirip dengan persepsi nasi Padang J). Kalau diluar daerah saja enak, tidak ada salahnya kita mencoba makanan ini dari tempat asalnya langsung. Hmmm… leker!.. Mau ?

2. Ampyang/ engpyang
Entahlah darimana atau bagaimana pengucapan yang benar untuk makanan yang satu ini. Engpyang adalah sebutan untuk semacam pempek, dibuat dari daging ikan, daun bawang, bawang merah, telur, dan sagu, baru kemudian ditambah dengan garam dan penyedap rasa. Cara pembuatannya pun gampang banget yaitu bahan-bahan diuleni, lalu dibuat lingkaran yang agak pipih, langsung deh digoreng J. Berikut ini gambar engpyang yang nikmat selagi hangat..:)
3. Pempek lenjer
Pempek lenjer ini tidak jauh berbeda dengan pempek lenjer Palembang yang sudah banyak dikenal orang. Yang membedakan hanyalah kuah pempeknya. Di Palembang kuahnya menggunakan cuka, warnanya hitam dan pedas, sedangkan di Bangka menggunakan kuah tauco/terasi, warnanya merah dan terbuat dari kedelai. Rasanya ? tentu aja beda.. Maknyuss deh pokoknya..
 *pempek lenjer yang belum digoreng

4. Tekwan
Tekwan ini juga makanan berbahan dasar ikan yang diadopsi juga dari pulau seberang, Palembang. Tekwan terkadang dilengkapi dengan soun, jamur kuping, bunga sedap malam, dan potongan bengkoang. Kuah yang gurih campuran dari kaldu udang dan ebi membuat rasanya semakin yahuuud…! Tambah lagi jika menyantapnya dengan cabe plus jeruk kunci yang asem kecut menggugah selera. Waawwww….Rasanya mantapz…!

5. Kepiting, Ca kangkung belacan, sambel kecap pedas
Hmm… Makanan ini sebenarnya juga biasa kita jumpai di tempat lain. Cuma sekedar share aja, kepiting yang ini ukurannya besar dan di Bangka, harga kepiting yang masih mentah itu murah lho. Maklum di tempat ini hasil laut nya melimpah. Ca kangkung belacan dan sambel kecap pedasnya juga enak, pedas.. Jadi ga mau berhenti makan deh.. Siapa yang ga kenal terasi/belacan bangka? Kudu mampir nih ke bangka, harumnya pun ngangenin deh….:)
 
6. Otak-otak ikan dan kulit
Otak-otak menjadi salah satu makanan yang dibuat dari ikan dan cukup digemari di Bangka. Otak-otak ikan dan kulit, keduanya sama-sama dibungkus dengan daun pisang dan dibakar di atas arang hingga matang bagian dalamnya. Jika baru saja dibakar, maka aroma hangus daun pisang bercampur dengan aroma daging ikan betul-betul menggoda lidah. Hmmmzzz.. Meskipun dibakar di atas arang, bagian dalam otak-otak tetap berwarna putih agak kekuningan dan dagingnya matang. Otak-otak ikan biasanya berukuran lebih kecil daripada otak-otak kulit, dan teksturnya lebih lembut daripada otak-otak kulit. Makanan ini biasa disajikan dengan kuah tauco dan kuah terasi jeruk kunci plus cabe terasi yang bisa dicolet-colet, boleh dimakan dengan kuah terpisah atau bisa juga dicampur sesuai selera. Ini dia otak-otak yang maknyuzzz banget.

7. Nyun kumpang
Pasti banyak yang belum pernah mendengar atau melihat makanan ini. Nyun kumpang ini adalah semacam kemplang lembut, kemplang basah, atau bisa juga disebut bakal calon kemplang. Nyun kumpang berbentuk bulat, lembut, dan diiris agak tebal, sekitar 1 cm dan disajikan dengan sambel terasi dan/atau tauco jeruk kunci. Buat yang belum pernah mencoba, boleh lho mencicipi..

8. Ikan jebung bakar dan ciu balado
Ini adalah “salah dua” jenis ikan yang belum pernah kujumpai di Jawa atau sebenarnya ada hanya namanya beda saja, aku kurang tau J. Ikan jebung mempunyai daging yang lunak/lembut dan tidak terlalu banyak durinya, sisiknya tebal dan keras, jadi cocok untuk dibuat ikan panggang. Ikan ciu ukurannya tidak begitu besar, biasanya digoreng pedas atau digoreng biasa… cukup bawang merah dan putih, tomat dan cabai, tapi enak. Ayo ngambil lagi ikan panggangnya, ciu nya juga… jangan lupa ambil beberapa siung bawang putih, cabai, jeruk kunci dan kecap manis… colek deh..!!

9. Bakso ikan dan pantiaw ikan
Di daerah Bangka, bakso yang sering dijual adalah bakso ikan, bukan bakso sapi seperti yang biasa dijajakan hampir di setiap sudut kota Jakarta, Yogya, dsb. Karena dibuat dari ikan, teksturnya lebih lembut dan karena proporsi ikan dalam bakso nya besar, maka rasa ikannya lebih terasa. Biasanya bakso ikan yang lain kebanyakan tepung daripada ikan, jadi rasanya seperti “kurang ikan”.
Pantiaw ikan adalah semacam kwetiaw tetapi terbuat dari tepung beras, sehingga lebih mengenyangkan, dengan bumbu/ daging ikan. Ini gambarnya. Kalau mau coba, ya silakan beli. :p

10. Getas
Nah ini dia makanan yang hanya ada di Bangka. Getas adalah semacam kerupuk yang renyah, bisa berbentuk bulat kecil atau memanjang, dibuat dari ikan tengiri dan tepung. Di tempat lain ada juga yang serupa dari ikan belida, hanya saja lebih tipis dan “kopong”. Ga rugi deh makan getas bangka, yakin rasanya sepadan dengan harganya J. Saking enaknya, kadang-kadang ga terasa kalau kita udah makan 1 plastik getas. Wew.. bagi dong, jangan maruk-maruk amat. :p

Yeay.. itu lah sedikit makanan yang udah sempat dicoba (dan dihabiskan) selama di pulau Bangka. Tentu masih ada makanan lain di pulau ini yang menanti untuk dinikmati.. Mau ?? Kita tunggu edisi lainnya. J

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Watukodok dan OLI

Jogja mempunyai begitu banyak tempat wisata, termasuk wisata pantai. Kalau ditanya, pantai apa saja yang Anda tahu di kota pelajar ini? Pasti kata pertama adalah Parangtritis. Ya, memang tidak salah karena Parangtritis memang pantai yang cukup terkenal di sana. Mungkin ada juga yang menyebutkan pantai Depok, Baron, Kukup, Drini, atau Indrayanti. Empat yang disebut terakhir adalah beberapa pantai indah dari sekian banyak pantai di Gunungkidul. Kali ini saya akan mencoba berbagi tentang sesuatu yang menarik di antara pantai-pantai indah itu, di mana 29 Juni 2014 yang lalu saya berkesempatan berkunjung ke sana. Berangkat dari Jogja, mbah Cokro “setres”, mengantar kami menuju pesisir selatan Gunungkidul.  Kami melewati perbukitan yang penuh tanjakan dan turunan tajam, serta kelokan-kelokan yang sepertinya tak ada habisnya. Persis di bukit Patuk, di sisi sebelah kanan jalan tampak view Jogja dari atas. Barisan rumah penduduk, persawahan, pepohonan, jalan-jal...

Hidroponik trial 300520, 030620, 070620, 160620

Sekedar untuk menyimpan. Ini adalah dokumentasi foto-foto hidroponik yang diambil di Mei-Juni 2020. Beberapa tanaman masih trial awal, jadi hasilnya belum memuaskan.  Maaf jika tampilannya masih belum rapi. No. 1-7 = Foto 300520, 030620, 070620, 160620 secara berurutan. 1. Sawi Samhong, masih trial, awalnya kurang cahaya matahari.        2. Sawi (kalau tidak salah), masih trial, awalnya kurang cahaya matahari.       3. Pakchoy & sawi (mix)     4. Pakchoy     5. Pakchoy   6.     (- belum difoto lagi) (-sudah dipanen) 7.   (blm difoto lagi)    (- sudah dipanen) 8. Foto hidroponik 070620, 160620 = A.    B.     C.  (pindah tanam 1 Juni 2020) D.  (pindah tanam 6 Juni 2020) E.       (ini adalah sisa-sisa trial yang belum berhasil ter...

Begini cara membuat tablet

Hey friends... Kali ini saya akan berbagi sedikit ilmu tentang cara membuat tablet. Ya, tablet. Tapi tolong jangan dulu berpikir tentang prosesor, RAM, memori intenal, resolusi kamera, dimensi layar, dsb. Singkirkan segala yang berhubungan dengan gadget karena yang akan saya bicarakan di sini adalah tablet yang biasa kita minum kalau sedang sakit. Pada umumnya, sebagian besar tablet mengandung lebih sedikit bahan aktif jika dibandingkan bahan penolongnya (baca: eksipien). Sebagai contoh, misalnya tablet CTM 4 mg dibuat menjadi tablet dengan bobot total 1 0 0 mg. Mengapa begitu? Volume 4 mg CTM itu sangat kecil, kira-kira hanya ½ dari sebutir beras. Bisa dibayangkan, bagaimana cara mencetak serbuk sesedikit itu. Oleh karena itu lah ditambahkan eksipien agar jumlahnya mencukupi untuk bisa dicetak. Di sini kita akan menggunakan salah satu metode pembuatan tablet dengan cara granulasi basah. Apakah itu? Secara sederhana, granulasi adalah proses untuk menghasilkan granu...