Pada
suatu hari seorang kakek berjalan-jalan di taman ditemani cucu
laki-lakinya. Di taman itu ada sebuah kolam kecil yang tidak terlalu
dalam, dan di sana ada seekor kura-kura. Mereka berhenti sejenak lalu
mengamat-amati kura-kura itu.
Si
cucu penasaran dan ingin melihat lebih dekat. Ia lalu menyentuh, dan
mengambil kura-kura itu.
Namun
saat diambil, kura-kura itu langsung menyembunyikan kepala dan kaki,
masuk ke dalam tempurungnya. Karena begitu penasaran, si cucu mencoba
memaksa kura-kura untuk mengeluarkan kepala dan kakinya, dengan cara
merogoh ke dalam tempurungnya. Dicobanya berkali-kali, tetapi tetap
tak berhasil.
Sambil
menggerutu ia berkata kepada kakeknya, “Kenapa sih dia sembunyikan
kepalanya? Aku kan cuma mau lihat.. Bantuin dong Kek!”
“Kamu
mau lihat kepala dan kakinya? Cara mu tadi tidak akan berhasil.
Sekarang bawalah kura-kura itu pulang. Nanti kakek beritahu bagaimana
caranya.”
Sesampainya
di rumah, kakek mendekatkan kura-kura itu ke tungku api.
Perlahan-lahan kura-kura itu mengeluarkan kepala dan kakinya, lalu
mendekat ke arah si cucu. “Sekarang coba lihatlah”, kata kakek.
“Hai
cucuku. Janganlah kamu memaksa sesuatu supaya melakukan apa yang kamu
inginkan. Berilah ia kehangatan dan keramahan, maka ia akan
menanggapi apa yang kamu inginkan.”
Komentar