Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Melihat bukan dgn mata - Selamat Natal 251213

Pepatah yang mengatakan, " Don't judge a book by its cover " itu pada kenyataannya sungguh-sungguh benar. Soalnya buku kan memang tidak bisa dihakimi. Ya iyalah.. Hehehe. :p Kalau tidak salah, arti sebenarnya adalah jangan melihat sesuatu dari penampilan luarnya saja, karena itu bisa menipu. Lihatlah ke dalam, maka kita akan mengetahui bagaimana kualitas sesunggiuhnya. Sampul bisa saja membuat buku tampak seolah-olah menarik tetapi kualitas sebenarnya hanya bisa diketahui dengan membaca tulisan di dalamnya. Bukankah sering terjadi juga ibu-ibu membeli buah jeruk atau salak. Karena kulitnya bagus mulus, harga juga murah, maka setelah dicicip 1 buah rasanya ok, dibelinyalah langsung 2 kg. Setelah dibawa pulang dan dimakan, hmmmm...rasanya uasemm banget. Dan biasanya mereka akan mengungkapkan kekesalannya dengan mengatakan,"Hemm.. gur diapusi iki jenenge. Sesuk maneh ra usah tuku neng kana (cuma ditipu ni namanya. Besok-besok lagi ga usah ...

Disolusi - Absorbsi - Kebesaran Ilahi

Hari ini ada satu topik pembicaraan yang membuatku bertanya-tanya saat di kantor, yaitu tentang disolusi (kelarutan) obat dan kemampuannya untuk diserap tubuh. Sebagai pedoman umum, syarat suatu obat untuk bisa diserap tubuh adalah harus larut terlebih dahulu dalam cairan tubuh. Umumnya penyerapan terjadi di usus halus. Begitulah sedikit yang masih bisa kuingat dari dosen pengajar saat kuliah farmasi dulu. Nah, kebetulan ini ada satu senyawa obat yang kelarutannya sangat kecil atau bisa dibilang tidak larut dalam air, bahkan juga tidak larut dalam bermacam-macam pH saluran pencernaan. Jika mengikuti pedoman tadi, maka obat ini tidak akan larut di saluran pencernaan setelah diminum dan akibatnya obat juga tidak akan diserap. (note : larut tidak sama dengan hancur) Tetapi pada kenyataannya, obat ini bisa berada dalam darah orang yang meminumnya, alias obat ini ternyata diserap tubuh. Kenapa bisa begitu ya? Aku agak heran sambil menduga-duga, mungkin jonjot usus halus yang membantu pen...

Ibukota diplomasi ASEAN : Sebuah kebanggaan

 #daysforASEAN #day10 Jakarta adalah ibukota Republik Indonesia. Hampir semua orang tahu hal itu. Tetapi, tahukah Anda kalau S ekretariat ASEAN juga berada di Jakarta? Saya tidak sepenuhnya yakin kalau Anda mengetahuinya. Bagi yang belum mengetahui, markas Sekretariat ASEAN terletak di Jalan Sisingamangaraja 70 A, Jakarta Selatan.  (sumber : http://static.liputan6.com/201111/111119ckantor-asean.jpg) Indonesia memang menjadi salah satu negara yang mendirikan ASEAN di tahun 1967, tetapi pemilihan Jakarta sebagai markas Sekretariat ASEAN tentu bukan semata-mata karena itu. Sebagai negara yang berada di jalur lalu lintas perdagangan, letak Indonesia cukup strategis. Demikian pula fungsinya sebagai negara Sekretariat ASEAN. Kota Jakarta dipilih karena Jakarta merupakan ibukota Republik Indonesia yang mempunyai berbagai kemudahan akses yang diperlukan untuk segala urusan politik luar negeri. Keberadaa...

Menyatukan rakyat ASEAN, Sanggupkah?

Pada KTT ASEAN ke-21, para pemimpin negara anggota ASEAN telah berkomitmen membangun badan persatuan pada tahun 2015. Sebagai tindak lanjutnya, KTT ke-22 di Brunei Darussalam April 2013 lalu, mengangkat tema “Menyatukan Rakyat, Menciptakan Masa Depan” berfokus merundingkan mengenai pembangunan badan persatuan ASEAN. Tiga pilar Badan Persatuan ASEAN yang diusung dalam KTT yaitu Persatuan Keamanan, Persatuan Ekonomi dan Persatuan Sosial dan Kebudayaan. Lalu bagaimana caranya untuk mencapai tujuan pembangunan badan persatuan ASEAN ? Memang pembangunan di antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara masih agak timpang sehingga menimbulkan banyak kesulitan dan tantangan untuk menuju komunitas tunggal. Selain itu, kini sudah tidak banyak waktu yang tersisa menuju komunitas ASEAN 2015. Jadi menurut saya, yang menjadi kata kunci adalah “percepatan”. Percepatan seperti apa? Tentunya percepatan mengacu kepada tiga pilar badan persatuan ASEAN. Pilar yang pertama yaitu persat...

Mana ekspresinya ??

Salah satu hak asasi manusia yang ditetapkan oleh PBB dalam Deklarasi Universal adalah kebebasan berpendapat dan berekspresi. Dengan demikian, tiap-tiap manusia berhak untuk mengeluarkan berpendapat dan berekspresi, tanpa ada ketakutan atau tekanan dari orang lain, termasuk pemerintah. Namun, fakta yang ada menunjukkan bahwa belum semua negara menjamin kebebasan untuk berekspresi. Pada tahun 1990-an, kebebasan pers baru dinikmati oleh sedikit negara maju. Filipina adalah salah satu negara yang turut menikmati kebebasan tersebut setelah keberhasilan people power yang menumbangkan Presiden Ferdinand Marcos di tahun1986. Jika dibandingkan dengan Indonesia di masa itu, Filipina sudah jauh lebih baik karena pers Indonesia waktu itu masih di bawah pengawasan pemerintah. Penyegelan beberapa media oleh pemerintah Indonesia pada 1994 merupakan salah satu contoh kuatnya kontrol pemerintah. Kini, kebebasan pers Filipina sudah lebih meluas tidak hanya terbatas pada jurnalis, tetapi j...

Kisah di pintu Selat Singapura

Menjadi negara serumpun, ternyata belum menjadi jaminan bebas konflik. Bahkan negara yang sudah cukup maju pun bisa mengalami permasalahan dengan negara tetangga. Sebagai contoh Singapura dan Malaysia, 2 negara bersebelahan yang sudah cukup maju di Asia Tenggara yang hingga saat ini masih memiliki sengketa perbatasan. Wilayah yang dipersengketakan adalah pulau-pulau di pintu masuk selat Singapura sebelah timur, yaitu Pedra Branca atau dikenal sebagai Pulau Batu Puteh oleh masyarakat Malaysia, Batuan Tengah, dan Karang Selatan. sumber : http://www.icj-cij.org/docket/files/130/14506.pdf Sengketa bermula pada 21 Desember 1979 saat Malaysia mengeluarkan peta yang menunjukkan Pedra Branca berada dalam wilayahnya. Malaysia menganggap Pedra Branca berada di bekas wilayah kesultanan Johor sehingga Malaysia sebagai penerus kesultanan merasa berhak memiliki Pedra Branca. Singapura berkeberatan karena mereka merasa juga memiliki hak atas Pedra Branca. Mercusuar Horsburgh yang dibangu...

Laos, menuju komunitas tunggal ASEAN

Apa yang pertama kali terlintas di kepala Anda, saat mendengar kata Laos ? Apakah bumbu masakan atau nama negara di Asia Tenggara? Kedua pengertian itu tidak salah, karena Laos memang bisa berarti ganda, tergantung konteks kalimatnya seperti apa.  (bendera Laos dan tanaman laos/lengkuas) Sebagai sebuah negara, Laos memang tidak sepopuler negara ASEAN lainnya. Memang negara ini sudah merdeka lebih dari setengah abad, yaitu setelah mereka berhasil mengusir Prancis pada 1949, namun hingga kini Laos masih mengalami kesulitan besar untuk bisa bangkit dari kemiskinan. Di masa lampau, Laos memang merupakan negara yang menutup diri terhadap hubungan dengan negara-negara di sekitarnya. Sebenarnya, tak ada yang melarang jika Laos ingin tetap terus menutup diri. Hanya saja, terisolasinya Laos mengakibatkan negara ini menjadi sangat lama berkembang. Saat negara-negara di sekitarnya sudah mengupayakan keberhasilan di berbagai bidang, Laos masih tertinggal. Laos bergabung dalam ...

Secangkir kopi dan Sabtu

Yuuk, mari kita nyanyi dulu.. Bangun tidur ku terus ngopi tidak lupa sambil nonton tivi habis ngopi ku ganti baju (loh, ga mandi??) tidak ingat kalau ini Sabtu...   Demikian gubahan ngawur dari lagu yang dulu sering kita nyanyikan saat masih duduk di Taman Kanak-Kanak . Memang, kira-kira ya begitulah rutinitas kebanyakan orang pekerja sekarang ini di pagi hari. Kalau pagi-pagi tidak ngopi dulu, rasanya ada yang kurang. Kurang semangat, dan jadi cepat ngantuk pastinya. Mana kalau berangkat kerja masih ditambah macet pula..begitu mungkin yang dialami mereka yang bekerja di kota besar, seperti Jakarta. Untunglah, jarak kantor dari kos saya tidak jauh, hanya 5 menit perjalanan. Jadi, no macet. Berbicara tentang perkopian, tahu tidak kalau saat ini Indonesia adalah penghasil kopi terbesar no 3 di dunia setelah Brazil dan Vietnam. Secara geografis, letak Indonesia yang dilintasi garis ekuator menjadikannya negara beriklim tropis yang sangat cocok un...

Myanmar : VoA atau visa-free?

Acara jalan-jalan ke tempat wisata selalu menjadi kegiatan yang menyenangkan. Dari yang sekedar menengok saudara di Ragunan, main di Dufan, hingga jalan-jalan ke luar negeri, semuanya menjadi cara melepaskan kepenatan dari rutinitas sehari-hari. Apalagi kalau dibayarin, siapa yang ga mau? Nah, ngomong-ngomong soal jalan-jalan ke luar negeri, selain tiket pesawat (kalau naik pesawat), kita juga harus mempunyai paspor. Di Asia Tenggara, hampir sem ua negara ASEAN cukup menggunakan paspor dan telah membebaskan pengurusan visa untuk wisatawan yang ingin berkunjung ke negaranya, namun tidak demikian dengan Myanmar. Untuk masuk ke Myanmar, selain mempunyai paspor, kita juga perlu mempunyai visa.  Apa itu visa ? Menurut wikipedia, visa adalah sebuah dokumen yang dikeluarkan oleh sebuah negara memberikan seseorang izin untuk masuk ke negara tersebut dalam suatu periode waktu dan tujuan tertentu. Visa yang dimaksud untuk kunjungan wisata ke Myanmar disebut dengan Visa-on-Arrival ...

Indonesia – The infinite enchantment

Teks dengan font khas bertuliskan “ Connecting people ” baru saja terlihat di layar kaca. Tanpa menyebutkan brand nya, saya rasa Anda sudah bisa langsung mengerti iklan apa yang saya maksud. Bahkan mungkin, hanya dengan mendengar suara yang saat “ welcoming note ” di HP-nya secara langsung, Anda pasti sudah tahu. Itulah yang disebut dengan branding . Nah, dalam #10daysforASEAN hari ketiga ini, saya mendapat tantangan soal branding . Bukan branding produk tetapi branding nation . Negara tetangga kita Malaysia, cukup berhasil membuat branding dengan “ Truly Asia ” nya. Banyak negara-negara di luar pun mengasosiasikan Malaysia sebagai representasi Asia. Padahal slogan “ Malaysia - Truly Asia ” tidaklah sehebat yang kita pikir. Malaysia mengklaim dirinya sebagai “Asia yang sebenarnya” apakah memang sudah mewakili Asia yang sebenarnya. Tentu kita bisa mengamati Malaysia selama ini seperti apa. Memang tak bisa dipungkiri bahwa Malaysia lebih maju pembangunannya dan m...

Candi Borobudur ~ Angkor Wat, warisan budaya bangsa

Siapa yang tidak tahu candi Borobudur? Sebagai putra bangsa, saya merasa sangat bangga memiliki warisan budaya berupa mahakarya yang sangat mengagumkan ini. Sering saya berpikir, bagaimana mungkin batu-batuan sebesar dan sebanyak itu dipahat dan diatur sedemikian rupa hingga bisa mengunci satu sama lain. Dibangun dengan teknologi yang masih sangat kuno, tanpa semen, tanpa alat-alat modern seperti sekarang, candi Borobudur telah mampu berdiri dan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Dulu saat saya masih SD, candi Borobudur juga termasuk sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia. Sungguh luar biasa. Jika kita mempunyai candi Borobudur, negara tetangga kita Kamboja mempunyai Angkor Wat sebagai warisan kebanggaan bangsanya. Angkor Wat adalah salah satu dari banyak candi yang ada di kawasan Yasodharapura, sebuah kawasan peninggalan sejarah di wilayah Siem Reap. Angkor berasal dari bahasa Sansekerta nokor yang berarti ibukota atau negara, sedangkan Wat berasal dari bahasa Khmer yang ber...