Langsung ke konten utama

SIKAP MANA YANG KAMU PILIH ?

Matahari bersinar dengan lembut, memberikan hangatnya pada dunia selepas malam usai. Kicauan burung menyambut indahnya pagi. Syukur pada Tuhan atas dunia yang indah ini. Namun seringkali kita tidak (mau) menikmatinya, padahal semua itu diberikan dengan GRATISS !!

Pagi hari kita bangun tidur, dan kebanyakan di antara kita berkata, ”Ya, Tuhan, sudah pagi !”. Seberapa banyak orang yang bangun pagi dan berkata, ”Terima kasih Tuhan atas pagi ini” Bagaimana kita akan menjalani hari tanpa semangat hidup ? Dua ekspresi di atas memberikan pandangan yang berbeda tentang hari ini. Kita lebih sering mengeluh atas apa yang kita alami/rasakan pada diri kita bahkan pada saat kita mendapatkan sesuatu yang baik sekalipun.

Orang menyalahkan keadaan atas apa saja yang terjadi pada mereka. Orang yang berhasil di dunia ini adalah orang yang berhasil mempelajari lagi dan mencari keadaan yang mereka inginkan, dan jika mereka tak menemukannya, mereka menciptakannya. Demikianlah pernah dikatakan oleh George Bernard Shaw.

Jika kita perhatikan, kita dapat menemukan begitu banyak contoh orang yang sikapnya tidak sesuai dengan keadaan (fisik) sebenarnya. Beethoven dengan karyanya yang begitu indah ternyata tak dapat menikmati musik ciptaannya karena tuli; atau seorang laki-laki yang menghasilkan karya lukisan yang begitu indah, ternyata melukis dengan kakinya karena tangannya cacat.

Apa yang terjadi pada diri kita semuat tidak harus terus melekat pada pikiran. Keadaan yang buruk dapat menjadi loncatan untuk tujuan, sama seperti Beethoven atau pelukis di atas. Setiap orang dapat memikul kesulitan yang bisa berubah menjadi hal terburuk atau sebaliknya, memberikan inspirasi terbaik.

Suatu waktu, saya hendak bepergian naik travel. Travel akan menjemput di rumah sore ini pukul 18.00. Saat itu, pukul 17.30 dan saya masih berada dalam perjalanan menuju rumah. Waktu itu saya sungguh sangat tergesa-gesa. Sesampainya di rumah, tanpa mandi dan ganti baju, saya segera mengambil barang-barang bawaan dan segera membawanya ke muka rumah. Hari semakin gelap, namun belum ada tanda kendaraan datang. Seorang teman memberi tahu bahwa travel terlambat datang sekitar 1-2 jam.

Apa yang akan Anda lakukan jika mengalami hal demikian ? Saat itu saya mempunyai 2 pilihan; mengeluh karena telah bercapek-capek pulang dan ternyata masih harus menunggu, atau justru memanfaatkan waktu untuk sesuatu yang berguna. Saya memilih yang kedua. Saya mempergunakan waktu itu untuk ganti baju, mengecek lagi barang-barang, istirahat, dan untuk makan dan minum. Bahkan saya sempat mengisi baterai hanphone yang kebetulan waktu itu hampir habis. Saya tidak mengeluh karena hal itu hanya akan memboroskan energi dan hal itu akan berdampak buruk pada perjalanan yang akan dilalui.

Semua berujung pada sikap yang kita pilih.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Watukodok dan OLI

Jogja mempunyai begitu banyak tempat wisata, termasuk wisata pantai. Kalau ditanya, pantai apa saja yang Anda tahu di kota pelajar ini? Pasti kata pertama adalah Parangtritis. Ya, memang tidak salah karena Parangtritis memang pantai yang cukup terkenal di sana. Mungkin ada juga yang menyebutkan pantai Depok, Baron, Kukup, Drini, atau Indrayanti. Empat yang disebut terakhir adalah beberapa pantai indah dari sekian banyak pantai di Gunungkidul. Kali ini saya akan mencoba berbagi tentang sesuatu yang menarik di antara pantai-pantai indah itu, di mana 29 Juni 2014 yang lalu saya berkesempatan berkunjung ke sana. Berangkat dari Jogja, mbah Cokro “setres”, mengantar kami menuju pesisir selatan Gunungkidul.  Kami melewati perbukitan yang penuh tanjakan dan turunan tajam, serta kelokan-kelokan yang sepertinya tak ada habisnya. Persis di bukit Patuk, di sisi sebelah kanan jalan tampak view Jogja dari atas. Barisan rumah penduduk, persawahan, pepohonan, jalan-jal...

Hidroponik trial 300520, 030620, 070620, 160620

Sekedar untuk menyimpan. Ini adalah dokumentasi foto-foto hidroponik yang diambil di Mei-Juni 2020. Beberapa tanaman masih trial awal, jadi hasilnya belum memuaskan.  Maaf jika tampilannya masih belum rapi. No. 1-7 = Foto 300520, 030620, 070620, 160620 secara berurutan. 1. Sawi Samhong, masih trial, awalnya kurang cahaya matahari.        2. Sawi (kalau tidak salah), masih trial, awalnya kurang cahaya matahari.       3. Pakchoy & sawi (mix)     4. Pakchoy     5. Pakchoy   6.     (- belum difoto lagi) (-sudah dipanen) 7.   (blm difoto lagi)    (- sudah dipanen) 8. Foto hidroponik 070620, 160620 = A.    B.     C.  (pindah tanam 1 Juni 2020) D.  (pindah tanam 6 Juni 2020) E.       (ini adalah sisa-sisa trial yang belum berhasil ter...

Begini cara membuat tablet

Hey friends... Kali ini saya akan berbagi sedikit ilmu tentang cara membuat tablet. Ya, tablet. Tapi tolong jangan dulu berpikir tentang prosesor, RAM, memori intenal, resolusi kamera, dimensi layar, dsb. Singkirkan segala yang berhubungan dengan gadget karena yang akan saya bicarakan di sini adalah tablet yang biasa kita minum kalau sedang sakit. Pada umumnya, sebagian besar tablet mengandung lebih sedikit bahan aktif jika dibandingkan bahan penolongnya (baca: eksipien). Sebagai contoh, misalnya tablet CTM 4 mg dibuat menjadi tablet dengan bobot total 1 0 0 mg. Mengapa begitu? Volume 4 mg CTM itu sangat kecil, kira-kira hanya ½ dari sebutir beras. Bisa dibayangkan, bagaimana cara mencetak serbuk sesedikit itu. Oleh karena itu lah ditambahkan eksipien agar jumlahnya mencukupi untuk bisa dicetak. Di sini kita akan menggunakan salah satu metode pembuatan tablet dengan cara granulasi basah. Apakah itu? Secara sederhana, granulasi adalah proses untuk menghasilkan granu...